Selasa, 03 Desember 2013

Etika dan Norma Tenaga Kesehatan

Etika dan Norma Tenaga Kesehatan
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
Dosen Pengasuh : Suryanto, SKM, MSc



Oleh :
1. Rossita Kurnia Rahayu    G1B012015
2. Sahida Woro Palupi        G1B012021
3. Anis Suryawardani        G1B012073
4. Moh. Iqbal Agung Prabowo    G1B012096
5. Elia Umami            G1B012101

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia dan bagian dari hak asasi manusia, sehingga manusia berhak untuk hidup sehat dan mendapat akses kesehatan, serta untuk tidak dihalangi mendapat kesehatannya. Upaya untuk mendapat sehat tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang dan mengorbankan kesehatan atau bahkan keselamatan jiwa orang lain. Perbuatan untuk mendapatkan kesehatan tersebut perlu mendapat perhatian dari aspek etika dan hukum. dimana etika merupakan aturan bertindak atau berperilaku dalam suatu masyarakat tertentu atau komunitas dan hukum adalah aturan berperilaku masyarakat dalam suatu masyarakat atau negara yang ditentukan atau dibuat oleh para pemegang otoritas atau pemerintahan negara, dan tertulis. Etika dan hukum tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan damai (Notoatmodjo, 2010).

KLB dan Langkah – Langkah Penyelidikan KLB

KLB dan Langkah – Langkah Penyelidikan KLB
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Dasar – Dasar Epidemiologi
Dosen Pengasuh : Dwi Sarwani SR, SKM, M.Kes






Oleh :
1. Afif Fathul Kodir        G1B010036
2. Rofa Hijrani             G1B012007
3. Rossita Kurnia Rahayu    G1B012015
4. Sahida Woro Palupi        G1B012021
5. Lidya Natalia Sitompul    G1B012027
6. Linggih Indriani        G1B012097


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berupaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang memadai. Upaya - upaya dari pemerintah maupun dari pihak pelayan kesehatan yang terkait telah mencanangkan kegiatan untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, masalah kesehatan masyarakat Indonesia tetap saja ada dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Masalah kesehatan masyarakat dapat terjadi dari sebuah lingkungan. Timbulnya penyakit pada masyarakat tertentu pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara masyarakat dengan komponen yang ada di lingkungan. Apabila berbagai komponen lingkungan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti bahan beracun atau bahan mikroba yang memiliki potensi timbulnya penyakit, maka masyarakat akan sakit dan hal ini dapat menurunkan sumber daya manusia. Dimana penyakit merupakan adanya hubungan interaktif antara kehidupan manusia dengan bahan, kekuatan, atau zat yang tidak dikehendaki yang datang dari luar tubuhnya (Achmadi, 2008).

Sabtu, 30 November 2013

All About Purwokerto - Lokasi Wisata Banyumas


Kabupaten Banyumas selain dikenal dengan “Ngapak dan Mendoan”nya juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Jumlah objek wisata di Banyumas cukup banyak dan beragam dari wisata alam maupun wisata pendidikannya, dan pada umumnya mudah dijangkau karena di dukung sarana dan prasarana yang memadai. Dan masih banyak lagi obyek wisata yang belum tergarap secara optimal dan membutuhkan investasi untuk pengembangannya.

Wisata Alam

BATURADEN
Baturaden merupakan lokasi wisata yang sangat terkenal di Kota Purwokerto ini.  Lokawisata ini terbentang di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 mdpl. Baturaden terletak di 14 km Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai. Di tempat wisata ini kita bisa menikmati pemandangan indah dan merasakan sejuknya udara pegunungan dengan suhu 18ᵒC - 25ᵒC. Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturaden. Terdapat pula pancuran telu sebagai objek wisata air panas. Dan Curug Gumawang yang berada di lokawisata Baturaden menambah indahnya pemandangan Baturaden.
BAKTERI TAHAN ASAM



KELOMPOK 5:
Ratri Praharsini P.    G1B008065
Putri Yulyantika        G1B008067
Rachma Purwanti     G1B008069
Fety Fatimah            G1B008071
Desi Nurfita             G1B008073
Meta Adhadinika     G1B008077
Asisten : HendraWiguna
Gelombang 1
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2009



I.    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru. Pada waktu penderita batuk butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk kedalam parunya yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis paru (Hiswani, 2008)
TBC adalah salah satu penyakit menular yang dapat menularkan bakteri Mycobacterium tuberculosis kepada orang lain disekitar penderita. Pemyakit ini banyak ditemukan pada masyarakat dengan tingkat sosio ekonomi rendah dan lemah. Untuk itu diperlukan suatu tindakan dalam membantu penderita TBC, agar bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit dapat segera diketemukan dan penderita dapat cepat diobati dan sembuh sehingga tidak menular kepada orang lain (Merryani, 2003).
Diagnosis TB paru semata-mata berdasarkan pada ditemukannya BTA dalam sputum, maka sangat banyak TB paru yang terlewat tanpa pengobatan. Sedangkan justru pada TB paru yang baru dengan sputum BTA (—) dan belum menular pada orang lain, paling mudah diobati dan disembuhkan sempurna (Arifin, 1990).
Menemukan Basil Tahan Asam (BTA) dalam sputum penting sekali artinya dalam diagnosis tuberkulosis paru. Pemeiiksaan mikroskopis BTA digunakan untuk penemuan kasus yang lazim di lapangan yang dianjurkan WHO, terutama di negara berkembang, karena relatif murah, mudah dan cepat. Dengan demikian teknologi pemeriksaan BTA secara mikroskopis yang mencakup pewarnaannya, penting dibuat sebaik-baiknya dan dapat dipercaya (Misnadiarly, 1990).
Pewarnaan untuk BTA bermacam-macam. Sampai saat ini yang masih dapat bertahan dan populer adalah pewarnaan Ziehl Neelsen (ZN) dah Tan Thiam Hok (TTH). ZN adalah metoda dengan pemanasan (hot stain), sedangkan TTH, tanpa pemanasan (cold stain) (Misnadiarly, 1990).
Pewarnaan terhadap bakteri yang paling sering dilakukan adalah pewarnaan Gram dan Ziehl‐Nelsen.

Kamis, 28 November 2013

DERMATITIS

TUGAS TERSTRUKTUR FARMAKOLOGI
DERMATITIS



Disusun Oleh:
1.    Rossita Kurnia Rahayu    G1B012015
2.    Leti Siana                         G1B012016
3.    Sahida Woro Palupi         G1B012021
4.    Robiatul Adawiah            G1B012023
5.    Nia Atiniah                      G1B012043
6.    Ayu Priutami                    G1B012095
7.    Desyani Maya M.            G1B012098



KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kulit adalah organ pada tubuh manusia yang paling mudah diakses. Fungsinya yang paling mendasar adalah sebagai proteksi. Sebagai suatu sawar atau penghalang, kulit menahan kekeringan dan penyakit dengan mempertahankan kelembaban dan menyingkirkan patogen (Stephen, 2010).
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang mebungkus otot-otot dan organ dalam tubuh. Kulit berfungsi melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri dan kuman. Kulit merupakan indra peraba yang dapat merasakan suhu, tekanan, dan nyeri. Secara mikroskopis kulit terdiri dari tiga lapisan: pidermis, dermis, dan lemak subkutan ( S1 Keperawatan, 2012).
Dalam aspeknya yang paling luas dan sederhana, terdapat dua jenis penyakit kulit yaitu pertumbuhan dan ruam. Pertumbuhan kulit meliputi kista, malformasi, atau neoplasma jinak atau ganas,yakni sesuatu yang secara klinis tampak sebagai benjolan dikulit. Ruam adalah dengan sedikit pengecualian penyakit kulit non-neoplasmik. Ruam lebih tepat disebut sebagai penyakit kulit inflamatorik atau dermatitis (Stephen, 2010).

Jumat, 15 November 2013


8 BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


Ada pepatah lama mengatakan “tak kenal maka tak sayang.” Pada kesempatan kali ini, kita mau ngenalin nih mengenai 8 bidang ilmu yang ada di Kesehatan Masyarakat. Yuk kita intip......
1. Bidang ilmu kesehatan lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang kondisi lingkungan yang ada di masyarakat seperti keadaan air di suatu lingkungan. Adapun beberapa prospek Kesling dapat bekerja di WHO, LSM, Perusahaan Tambang dan Minyak, Pabrik dan Akademisi
2. Bidang ilmu kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana lingkungan kerja yang sehat dan aman. Adapun contohnya mengenai pencahayaan yang baik di tempat kerja. Adapun beberapa prospek K3 dapat bekerja di Operator Kontruksi, Perusahaan Tambang dan Minyak, Pabrik, dan semua yang membutuhkan K3.

Pengabdian Mahasiswa Kesmas dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa dan Negara


Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tanggal dimana Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Sejak saat itu Indonesia menjadi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. NKRI mempunyai sebuah cita – cita luhur yang dapat kita temukan pada UUD 1945 alinea 4 yaitu : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan pada tanggal 17 Agustus 2012 lalu, Indonesia telah melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke 67. Sebuah angka yang terbilang besar, menandakan lamanya Kemerdekaan RI. Untuk hasil pencapaian tersebut, kita sebagai anak Bangsa dan Warga Negara RI harus bersyukur dan memiliki jiwa partisipasi dalam menjaga Kedaulatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lalu, apa saja peran dan fungsi kita sebagai Mahasiswa melalui bidang kesehatan terhadap Kedaulatan Indonesia? Tentu banyak dari kita bertanya demikian. Adapula pertanyaan mengenai hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk menunjukan betapa pentingnya kita dalam menjaga Kedaulatan Indonesia? Mahasiswa dalam bidang kesehatan memiliki peran dan fungsi yang tidak kalah pentingnya dengan mahasiswa – mahasiswa lain yang berada dibidang Pertahanan, Keamanan, Militer dan bidang-bidang lain yang selalu dibesar-besarkan karena peran mereka yang dapat dilihat secara langsung dalam menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia. Namun, perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya ada cara dimana kita dapat menjaga Kedaulatan Bangsa Indonesia tanpa adanya kekerasan fisik ( berperang menjaga kedaulatan ). Salah satu cara tersebut dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa yang berada dibidang Kesehatan. Kita kembali membahas mengenai kedaulatan yang sebenarnya merupakan milik rakyat (kita sebut masyarakat pada pembahasan selanjutnya), yang telah diatur dengan adanya UUD 1945 dan Pancasila seperti yang telah dibahas sebelumnya. Dan kita tahu, negara yang berdaulat salah satunya memiliki orang-orang dengan tingkat kesehatan yang baik. Di sinilah akan dibutuhkan peran dan fungsi mahasiswa Kesmas dalam partisipasinya menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Seperti ungkapan Prof. Winslow dari Yale University yang memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958). Sebagai mahasiswa Kesmas, kita dapat memberikan informasi – informasi mengenai kesehatan kepada masyarakat atau kalangan atas yang kurang paham mengenai kesehatan. Informasi yang kita berikan akan sangat membantu mengurangi sebuah kemungkinan terserang penyakit secara fisik dan mental atau kesalahan dalam cara berdiet dan mengonsumsi sebuah makanan. Adapun Mahasiswa Kesmas yang dalam peminatannya mengambil kesehatan lingkungan bisa memberikan dampak yang sangat baik terhadap kehidupan lingkungan di masyarakat. Mereka mengadakan seminar mengenai cara mengelola limbah rumah tangga ataupun limbah pabrik dan dinas kesehatan lainnya secara baik dan benar. Atau mereka dapat ikut langsung menangani limbah yang ada. Wilayah akan bersih dengan pengelolahan limbah yang tepat dan tentunya membuat nyaman orang yang tinggal di Negara Indonesia ini. Kebersihan di Indonesia akan memberikan dampak positif terhadap para pengunjung dari luar negeri. Mereka akan menceritakan pada orang-orang di negara mereka tentang kenyamanan berada di Indonesia. Indonesia akan semakin dikenal dimata dunia dan akan lebih mendapat pengakuan sebagai negara yang berdaulat dengan kwalitas kesehatan lingkungan tinggi. Kesimpulannya dengan adanya pengetahuan kesehatan, baik dalam pencegahan penyakit secara dini, pengelolahan limbah di lingkungan, cara berdiet yang baik, mengenal gizi makanan dan masih banyak lainnya yang disampaikan akan menjadikan masyarakat Indonesia mempunyai kwalitas kesehatan yang tinggi. Dan semakin tinggi kwalitas kesehatan Masyarakat Indonesia, daya pemikiran masyarakatpun akan semakin baik. Membuat citra Negara Indonesia yang berkedaulatan semakin baik dengan aparatur pemerintahan yang sehat dan masyarakat yang sejahtera dan peduli akan kesehatan mereka. Inilah pembuktian secara tidak langsung dalam mendukung cita-cita luhur Bangsa Indonesia. Pengabdian Mahasiswa Kesmas yang turut serta mencerdaskan dan memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, menjaga kedaulatan dengan cara yang berbeda.

FENOMENA KEMATIAN MATERNAL


Kematian maternal merupakan salah satu permasalahan dalam kesehatan reproduksi, dimana terjadi kematian saat ibu melahirkan. Dan menurut data yang diperoleh, Indonesia menghadapi angka kematian maternal sekitar 390/100.000 persalinan yang diperkirakan berjumlah 5.000.000 persalinan per tahun. Dengan demikian, kematian maternal berjumlah 185.000-190.000 orang/tahun. World Health Organization (WHO) juga memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99% diantaranya terjadi di negara berkembang. Dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Banyak faktor yang menyebabkan kematian maternal, ada yang dipengaruhi karena faktor medik yang berupa faktor empat terlalu, yaitu : usia ibu hamil terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dimana organ reproduksi belum siap untuk mengandung dan melahirkan, usia ibu hamil terlalu tua (lebih dari 35 tahun) juga dapat menyebabkan kematian maternal dimana dalam usia tersebut telah memasuki usia-usia berhentinya menstruasi, jumlah anak terlalu banyak (lebih dari 4 orang) dimana kandungan sudah rapuh atau mencapai titik optimal kekuatan mengandung dan melahirkan, jarak antar kehamilan terlalu dekat (kurang dari 2 tahun) sehingga kandungan belum siap mengandung yang seharusnya dipulihkan kembali hingga waktu yang tepat untuk siap hamil lagi. Adapun komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang merupakan penyebab langsung kematian maternal, yaitu : Perdarahan, khususnya pada kehamilan trimester ketiga, persalinan dan pasca persalinan yang dapat disebabkan oleh infeksi, keracunan kehamilan, trauma persalinan. Beberapa keadaan dan gangguan yang memperburuk derajat kesehatan ibu selama hamil, antara lain : kekurangan gizi dan anemia, bekerja (fisik) berat selama kehamilan. Adapun faktor non-medik yang sering terjadi dalam masyarakat yaitu kurangnya kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan antenatal, terbatasnya pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan risiko tinggi, ketidak berdayaan sebagian besar ibu hamil di pedesaan dalam pengambilan keputusan untuk dirujuk, ketidak mampuan sebagian ibu hamil untuk membayar biaya transport dan perawatan di rumah sakit. Dan yang terakhir faktor pelayanan kesehatan diamana belum mantapnya jangkauan pelayanan KIA dan penanganan kelompok berisiko, masih rendahnya (kurang lebih 30%) cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masih seringnya (70 – 80%) pertolongan persalinan yang dilakukan di rumah, seperti yang sering kita ketahui dimana persalinan dilakukan oleh dukun bayi yang tidak mengetahui tanda – tanda bahaya. Angka kematian maternal dapat menjadi indikator yang mencerminkan status kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Seperti pada umumnya, jika angka kematian maternal tinggi maka kesehatan ibu yang melahirkan buruk. Dan ketika angkat kematian maternal rendah maka kesehatan ibu melahirkan baik. Dan seperti yang disebutkan diatas, kematian maternal di Indonesia termasuk tinggi sehingga dibutuhkan usaha-usaha untuk menurunkan angka kematian maternal. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan yaitu melalui peningkatan layanan kesehatan masyarakat, seperti : Tenaga Kesehatan Terlatih; Pelayanan Antenatal yang merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus; Keluarga Berencana; Promosi Kesehatan (Penyuluhan) dimana didalamnya ada penyuluhan- penyuluhan mengenai kematian maternal, pengetahuan moral untuk usia remaja agar tidak melakukan hubungan seksual sebelum waktunya; Jaminan Persalinan (JAMPERSAL); Optimalisasi Peran Ayah dan masih banyak lagi usaha-usaha yang dapat dilakukan. Oleh karena itu bagi para remaja perempuan untuk tetap menjaga organ reproduksi dengan baik, dan jangan melakukan hubungan seksual sebelum waktunya. Karena organ reproduksi yang belum siap akan beresiko fatal seperti kematian maternal yang telah dijelaskan diatas. Dan bagi ibu hamil untuk tetap menjaga kehamilan dengan baik dan selalu memeriksakan kehamilan sesuai waktu yang telah ditentukan. Sahida Woro Palupi