Rabu, 08 Januari 2014

CONTOH LEAFLET KIE

Salam Preventiva!!!!
Miris hati ini ketika melihat masalah lingkungan di Indonesia yang masih sangat banyak khususnya masalah sampah.... Dimana - mana banyak tumpukan sampah.... Ruang hijau pun dikorbankan untuk tempat Pembuangan Akhir, lahan hijau berubah jadi lahan sampah. Aroma sejuk pegunungan berubah jadi aroma busuk sampah. Aroma dedauan telah berubah, udara dan air turut tercemar....
Sedih .. sungguh sedih...
Apakah kalian tega jika kelak dunia ini dan Indonesia ini khususnya akan tertutup sampah??? Kemana kita mau bernafas bersih dan sehat???
Jadi yuk sama - sama jaga bumi kita... Agar tetap Bersih dan Sehat tentunya... :)
Dan dengan senangnya saya berbagi Leaflet KIE kedua saya yang sangat sederhana dan mungkin banyak kekurangannya..... :Maaf masih ada nama saya...  file buat penilaian KIE :)
Selamat Menilai.... Biar jadi koreksi saya....
Sekian.
Be the Best.... To prevent.... Go Action...... :)


CONTOH POSTER KIE

Salam Preventiva!!!!
Kesehatan itu mahal harganya loh.... Jadi harus kita jaga betul - betul. Sebelum sakit sebaiknya kita mencegahnya dimulai dengan hal - hal kecil.... Salah satunya Cuci tangan dengan Sabun.... Dan..... jangan lupa "7 Langkah Higiene Tangan" nya ya.... :)
Dan dengan senangnya saya berbagi poster KIE pertama saya yang sangat sederhana dan mungkin banyak kekurangannya.....
Selamat Menilai.... Biar jadi koreksi saya....
Sekian.
Be the Best.... To prevent.... Go Action...... :)

Selasa, 03 Desember 2013

Etika dan Norma Tenaga Kesehatan

Etika dan Norma Tenaga Kesehatan
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
Dosen Pengasuh : Suryanto, SKM, MSc



Oleh :
1. Rossita Kurnia Rahayu    G1B012015
2. Sahida Woro Palupi        G1B012021
3. Anis Suryawardani        G1B012073
4. Moh. Iqbal Agung Prabowo    G1B012096
5. Elia Umami            G1B012101

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia dan bagian dari hak asasi manusia, sehingga manusia berhak untuk hidup sehat dan mendapat akses kesehatan, serta untuk tidak dihalangi mendapat kesehatannya. Upaya untuk mendapat sehat tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang dan mengorbankan kesehatan atau bahkan keselamatan jiwa orang lain. Perbuatan untuk mendapatkan kesehatan tersebut perlu mendapat perhatian dari aspek etika dan hukum. dimana etika merupakan aturan bertindak atau berperilaku dalam suatu masyarakat tertentu atau komunitas dan hukum adalah aturan berperilaku masyarakat dalam suatu masyarakat atau negara yang ditentukan atau dibuat oleh para pemegang otoritas atau pemerintahan negara, dan tertulis. Etika dan hukum tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan damai (Notoatmodjo, 2010).

KLB dan Langkah – Langkah Penyelidikan KLB

KLB dan Langkah – Langkah Penyelidikan KLB
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Dasar – Dasar Epidemiologi
Dosen Pengasuh : Dwi Sarwani SR, SKM, M.Kes






Oleh :
1. Afif Fathul Kodir        G1B010036
2. Rofa Hijrani             G1B012007
3. Rossita Kurnia Rahayu    G1B012015
4. Sahida Woro Palupi        G1B012021
5. Lidya Natalia Sitompul    G1B012027
6. Linggih Indriani        G1B012097


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berupaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang memadai. Upaya - upaya dari pemerintah maupun dari pihak pelayan kesehatan yang terkait telah mencanangkan kegiatan untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, masalah kesehatan masyarakat Indonesia tetap saja ada dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Masalah kesehatan masyarakat dapat terjadi dari sebuah lingkungan. Timbulnya penyakit pada masyarakat tertentu pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara masyarakat dengan komponen yang ada di lingkungan. Apabila berbagai komponen lingkungan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti bahan beracun atau bahan mikroba yang memiliki potensi timbulnya penyakit, maka masyarakat akan sakit dan hal ini dapat menurunkan sumber daya manusia. Dimana penyakit merupakan adanya hubungan interaktif antara kehidupan manusia dengan bahan, kekuatan, atau zat yang tidak dikehendaki yang datang dari luar tubuhnya (Achmadi, 2008).

Sabtu, 30 November 2013

All About Purwokerto - Lokasi Wisata Banyumas


Kabupaten Banyumas selain dikenal dengan “Ngapak dan Mendoan”nya juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Jumlah objek wisata di Banyumas cukup banyak dan beragam dari wisata alam maupun wisata pendidikannya, dan pada umumnya mudah dijangkau karena di dukung sarana dan prasarana yang memadai. Dan masih banyak lagi obyek wisata yang belum tergarap secara optimal dan membutuhkan investasi untuk pengembangannya.

Wisata Alam

BATURADEN
Baturaden merupakan lokasi wisata yang sangat terkenal di Kota Purwokerto ini.  Lokawisata ini terbentang di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 mdpl. Baturaden terletak di 14 km Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai. Di tempat wisata ini kita bisa menikmati pemandangan indah dan merasakan sejuknya udara pegunungan dengan suhu 18ᵒC - 25ᵒC. Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturaden. Terdapat pula pancuran telu sebagai objek wisata air panas. Dan Curug Gumawang yang berada di lokawisata Baturaden menambah indahnya pemandangan Baturaden.
BAKTERI TAHAN ASAM



KELOMPOK 5:
Ratri Praharsini P.    G1B008065
Putri Yulyantika        G1B008067
Rachma Purwanti     G1B008069
Fety Fatimah            G1B008071
Desi Nurfita             G1B008073
Meta Adhadinika     G1B008077
Asisten : HendraWiguna
Gelombang 1
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2009



I.    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru. Pada waktu penderita batuk butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk kedalam parunya yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis paru (Hiswani, 2008)
TBC adalah salah satu penyakit menular yang dapat menularkan bakteri Mycobacterium tuberculosis kepada orang lain disekitar penderita. Pemyakit ini banyak ditemukan pada masyarakat dengan tingkat sosio ekonomi rendah dan lemah. Untuk itu diperlukan suatu tindakan dalam membantu penderita TBC, agar bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit dapat segera diketemukan dan penderita dapat cepat diobati dan sembuh sehingga tidak menular kepada orang lain (Merryani, 2003).
Diagnosis TB paru semata-mata berdasarkan pada ditemukannya BTA dalam sputum, maka sangat banyak TB paru yang terlewat tanpa pengobatan. Sedangkan justru pada TB paru yang baru dengan sputum BTA (—) dan belum menular pada orang lain, paling mudah diobati dan disembuhkan sempurna (Arifin, 1990).
Menemukan Basil Tahan Asam (BTA) dalam sputum penting sekali artinya dalam diagnosis tuberkulosis paru. Pemeiiksaan mikroskopis BTA digunakan untuk penemuan kasus yang lazim di lapangan yang dianjurkan WHO, terutama di negara berkembang, karena relatif murah, mudah dan cepat. Dengan demikian teknologi pemeriksaan BTA secara mikroskopis yang mencakup pewarnaannya, penting dibuat sebaik-baiknya dan dapat dipercaya (Misnadiarly, 1990).
Pewarnaan untuk BTA bermacam-macam. Sampai saat ini yang masih dapat bertahan dan populer adalah pewarnaan Ziehl Neelsen (ZN) dah Tan Thiam Hok (TTH). ZN adalah metoda dengan pemanasan (hot stain), sedangkan TTH, tanpa pemanasan (cold stain) (Misnadiarly, 1990).
Pewarnaan terhadap bakteri yang paling sering dilakukan adalah pewarnaan Gram dan Ziehl‐Nelsen.