Rabu, 07 November 2012

HUBUNGAN INSTITUSI SOSIAL
DENGAN KESEHATAN MASYARAKAT
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Sosiologi











Disusun Oleh :
SAHIDA WORO PALUPI
G1B012021



FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
INSTITUSI SOSIAL
DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

A.    Pengertian
Institusi sosial adalah organisasi norma-norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap penting, institusi berkembang berangsur-angsur dari kehidupan sosial manusia. Bila kegiatan penting tertentu dibakukan, dirutinkan, diharapkan dan disetujui, maka prilaku itu telah melembaga. Peran yang melembaga adalah peran yang telah dibakukan disetujui dan diharapkan, dan biasanya dipenuhi dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat diramalkan, lepas dari siapa orang yang mengisi peran itu. Institusi  mencakup sekumpulan unsur kelembagaan (norma prilaku, sikap, nilai, symbol, ritual dan ideologi) fungsi manifest (tujuan yang dikehendaki) dan fungsi laten (hasil/akibat yang tidak dikehendaki dan tidak direncanakan). Lima institusi dasar yang penting dalam masyarakat yang kompleks adalah Institusi  keluarga, keagamaan, perintahan, perekonomian, dan pendidikan
B.   Macam – Macam Institusi dan Hubungan dengan Kesehatan Masyarakat
1.  Institusi  Keluarga
Keluarga merupakan lembaga sosial dasar. Bentuk lembaga ini sangat berbeda, bervariasi. Keluarga yang berdasarkan pertalian perkawinan atau kehidupan suami istri disebut keluarga kehidupan suami istri (conjungal fanily), yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Namun, dalam banyak masayarakat keluarga bersifat kerabat, hubungan sedarah, (consanguine), yaitu kelompok keluarga hubungan sedarah yang jauh lebih besar dengan suatu lingkaran pasangan.
Suatu keluarga mungkin merupakan : Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama; Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan; Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak ; Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak; Satu orang dengan beberapa anak.
Perkawinan adalah suatu pola social yang disetujui, dengan  dua orang atau lebih membentuk keluarga perkawinan neo local yakni pasangan suami istri membangun rumah tangganya sendiri; perkawinan patri local, dimana pasangan nikah tinggal bersama keluarga suami; dan dari perkawinan matri local dimana pasangan suami istri tinggal bersama keluarga istri.
Semua masyarakat mempraktekan endogamy yakni kawin dengan orang dari dalam kelompoknya sendiri, dan juga eksogami, yakni kawin dengan orang dari luar kelompok sendiri. Meskipun kebanyakan perkawinan bersifat mono gami yaitu satu pria dengan satu wanita, banyak masyarakat mengijinkan poligami yang memperbolehkan seorang pria kawin lebih dari satu wanita ada tiga bentuk poligami. Bentuk yang pertama adalah perkawinan kelompok yakni perkawinan beberapa pria dan beberapa wanita bentuk yang sangat jarang ditemukan adalah poliandri dimana satu istri memiliki banyak suami; sedangkan bentuk poligami yang umum adalah poligini, yakni seorang suami mempunyai lebih dari satu istri pada saat yang sama.
    Hubungan dengan Kesehatan Masyarakat
Seseorang yang sudah cukup umur dan sudah tidak dapat menahan nafsu syahwatnya bisa langsung menikah dan membentuk suatu Institusi Keluarga. Ketika sudah menikah, maka kedua pasangan ini akan saling setia dan bersama-sama mengurusi keluarga mereka. Hal ini berati Institusi Keluarga mencegah meluasnya penyakit HIV atau penyakit seks lainnya yang disebabkan sering berganti-ganti pasangan. 
2.   Institusi  Agama
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut: … sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian. Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama. Kebajikan ini sangat penting bagi keteraturan prilaku masyarakat manusia, dan agama membantu manusia untuk memandang serius kebajikan seperti itu.

Institusi  agama merupakan system keyakinan dan praktek keagamaan yang penting dari masyarakat yang telah dibakukan dan dirumuskan serta yang dianut secara luas dan dipandang perlu dan benar. Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari prilaku moral. Agama menawarkan suatu pandangan dunia dan jawaban atas berbagai persoalan yang membingungkan manusia. Agama mendororng manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri melaikan memikirkan kepentingan sesama.
    Hubungan dengan Kesehatan Masyarakat
Dengan adanya Institusi Agama, masyarakat akan terawasi dan dipastikan memiliki suatu keyakinan dan dalam setiap keyakinan/agama mereka pasti ada peraturan dalam beribadah kepada Tuhannya. Dan dengan sendirinya mereka patuh menjalankan kepercayaan mereka. Karena tentunya ada sanksi jika tidak mematuhi peraturan yang ada. Dan tanpa kita sadari, peraturan dalam suatu agama dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan kita. Contohnya dalam sholat di Islam, sudah banyak beredar buku-buku mengenai terapi sholat untuk kesehatan. Dan setelah diteliti hal tersebut memang nyata, ketika kita melakukan gerakan-gerakan dalam sholat, gerakan-gerakan tersebut memberi dampak positif bagi tubuh kita. Peredaran darah menjadi lancar, mengurangi nyeri sendi, dan masih banyak lainnya. Ada pula larangan untuk minum-minuman keras, seperti penelitian yang ada sekarang, minuman keras itu dapat merusak kesehatan. Dengan adanya larangan-larangan tersebut, masyarakat yang beragama akan berusaha menjauh dari hal-hal itu, artinya mereka akan hidup lebih sehat lagi. Dan tentunya banyak lagi hal-hal yang ada di Institusi Agama yang berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat.   
3.    Institusi  pendidikan
Lembaga pendidikan dikembangkan sebagai suatu upaya sistematis untuk mengajarkan apa yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan keluarga. Lembaga pendidikan primer adalah sekolah formal, yang bermula dari jenjang sekolah kanak-kanak hingga jenjang perguruan tinggi. Pendidikan formal mencangkup berbagi jenis sekolah seperti: sekolah korepondensi, sekolah bagi para siswa sambilan (part time) dan siswa yang bertempat tinggal jauh; sekolah kejuruan yang menawarkan beraneka ragam latihan dan keterampilan khusus; ditambah dengan latihan pendidikan magang; serta program pendidikan industry yang diselenggarakan oleh banyak perusahaan besar dengan tujuan untuk melatih para karyawan mereka sendiri. Disamping itu berbagai bentuk pendidikan informal berlangsung, baik dalam kondisi yang menyenangkan maupun yang buruk, dirumah, dijalanan, dan melalui media massa_terutama televisi.
Institusi  pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya, oleh karena itu institusi  pendidikan selalu berjuang untuk memperoleh otonomi dari lembaga-lembaga tersebut. Alat untuk melindungi otonomi pendidikan meliputi kebebasan akademik dan jabatan akademik. Kebebasan akademik mengandung pengertian ;(1)sekolah harus dikelola oleh para pendidik dengan campur tangan pihak luar yang terbatas, dan (2) para sarjana dan guru besar diperkenankan melakukan penelitian, mempublikasikan dan mengajar tanpa harus kawatir terhadap penekanan, meskipun penelitian atau apa yang mereka ajarkan terbukti tidak disenangi orang. Jabatan tetap akademik melindungi tenaga pengajar dari pemberhentian mendadak yang disebabkan baik oleh pandangan tenaga pengajar meupun hanya adanya sikap-sikap pilih kasih kepala sekolah atau pengawas sekolah.
    Hubungan dengan Kesehatan Masyarakat
Dengan adanya Institusi Pendidikan, masyarakat dapat menambah pengetahuan mereka khususnya dibidang kesehatan. Masyarakat akan mengenal pengetahuan tentang penyakit-penyakit, obat-obatan, cara pencegahan, dan masih banyak lagi pengetahuan tentang kesehatan yang akan masyarakat dapat dari Institusi Pendidikan tersebut. Dan ketika suatu masyarakat mempunyai pengetahuan yang luas mengenai kesehatan dan mau melakukan hal-hal yang dapat menunjang kesehatan mereka, maka sudah dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut akan tinggi.
Dan ketika mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang sedang belajar di suatu Institusi Pendidikan, dan ada program magang disuatu daerah maka mahasiswa tersebut dapat mempelajari fenomena-fenomena kesehatan didaerah tersebut. Hal itu berarti akan menambah pengetahuan tentang Kesehatan Masyarakat di daerah lain.
4.    Institusi  Politik Ekonomi
Institusi-institusi  politik ekonomi adalah sarana yang distandirasi untuk memlihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Institusi-institusi politik-ekonomi memiliki tiga pola yakni:
a. System ekonomi campuran, dimana keuntungan dan pemilikan swasta digabungkan dengan beberapa unsur sosialisme dan paham negara kesejahteraan
b. System komunisme, yang mencangkup pengertian bahwa pencarian keuntungan swasta tidak diperkenankan dan perusahaan penting dikelola oleh Negara
c. System fasisme, yang berarti bahwa perusahaan swasta diperkenakan berjalan dibawah pengendalian negara secara otoriter
System ekonomi campuran, yang paling banyak berkembang didunia dewasa ini sedang berjuang menghadapi resesi, inflasi, dan konflik yang menyangkut masalah sejauh mana batas fungsi Negara dalam mensejahterakan rakyatnya. Fungsi nyata dari Institusi-institusi politik-ekonomi adalah untuk memelihara ketertiban, menciptakan konsensus, dan meningkatkan produksi semaksimal mungkin. Tidak ada satupun masyarakat yang telah berhasil memenuhi segenap fungsi tersebut. Fungsi laten dari Institusi -institusi politik ekonomi banyak jumlahnya, antara lain adalah merusak kebudayaan tradisional dan mempercepat pengrusakan lingkungan hidup.
    Hubungan dengan Kesehatan Masyarakat
Dengan adanya intitusi Politik Ekonomi yang mengatur tentang pendistribusian suatu produk, masyarakat akan mendapatkan produk-produk yang berkwalitas dan terjamin akan kebersihannya. Institusi ini akan memilih produk-produk layak konsumsi bagi masyarakat. Perusahaan-perusahaan asing akan diawasi secara ketat oleh intitusi ini. Dinilai kelayakan produk yang dihasilkan, dan diputuskan bagaimana pendistribusiannya kepada masyarakat. Hal ini dapat kita kaitkan dengan menciptakan suatu kesejahteraan masyarakat. Menciptakan masyarakat yang sehat tanpa mengkonsumsi produk-produk yang mengandung zat-zat yang berbahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar